Kesuksesan tidak bisa diraih dengan mudah, perlu perjuangan untuk mendapatkannya dan begitu pula dengan menjaganya (mempertahankannya). Profil kesuksesan dari profil dua orang di bawah ini mungkin akan membuat kita termotivasi untuk lebih bekerja keras dan meluruskan niat menjadi orang sukses di masa depan. (Amin ya Rabbal 'alamin)
Profil pengusaha sukses yang akan saya sampaikan adalah profil pemilik usaha Batik di daerah Bantul. Beliau adalah Nurjamila Karunia yang akrab disapa dengan Mbak Mila. Mb Mila yang merupakan pendatang karena mengikuti suaminya yang bekerja sebagai polisi di Jogja, membuatnya harus pindah ke Jogja. Mb Mila yang hanya lulusan SMA di Rembang mampu membuka usaha distributor dan penjualan batik hingga ke luar pulau Jawa. Dimulai dari hobbi dan iseng-iseng ingin mencari kegiatan yang menghasilkan rezeki, ia mulai merintis usahanya. Awal perjalanan karirnya adalah dengan menjual jilbab di dua kios di Pasar Seni Gabusan dengan nama "Intan Fashion". Usahanya ini dimulai pada tahun 2006. Namun lama kelamaan usahanya kurang diminati oleh pengunjung. Dengan Batik yang sedang menjadi trend di Indonesia, maka Mbak Mila banting stir menjadi berjualan Batik (hem pria, blus wanita, gaun, sarimbit, baju anak, tas laptop, kain batik, kaos batik, dsb) dengan nama "Batik JePe". Dengan dibantu 1 orang karyawan, usahanya semakin berkembang. Hingga akhirnya beliau membuka toko pribadi khusus batiknya di daerah Gabusan. Mbak Mila menambah karyawan karena telah merasa kerepotan dengan usahanya. Permasalan yang pada awalnya beliau alami adalah modal. Namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya. Beliau hadapi permasalahan tersebut, hingga kini akhirnya penghasilannya mencapai 40juta perbulan. Dengan memperkerjakan 4 orang karyawan dan memiliki 4 kios batik pribadi di Pasar Seni Gabusan dan 1 toko pribadi di Gabusan, Mbak Mila mampu membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi seorang pengusaha yang sukses.
Untuk profi pegawai yang sukses adalah bapak Suparno yang bekerja di Dikpora DIY. Beliau yang menjadi tenaga sukarela (TKS) Butsi di Buleleng, Singaraja, Bali pada tahun 1979-1983. Kemudian pada tahun 1983 mendaftar sebagai CPNS di Denpasar karena memiliki latar belakang PLB dan diterima sebagai guru SLB Pembina Tingkat Nasional di Jimbaran, Bali. Tahun 1984 beliau diangkat PNS. Di samping sebagai guru, selesai melaksanakan tugas, beliau mencari kerja sampingan yaitu jasa menguras toilet, kemudian meningkat sebagai pengepul, dan selangkah demi selangkah menjadi mebeler membuat meja dan kursi, lemari, kupet, dsb. Pada tahun 1989 beliau memperdalam ilmu dan melanjutkan studi di UT (Universitas Terbuka) setiap caturwulan menyandang gelar Drs., hingga pada tahun 1994 beliau mengajukan pindah di DEPDIKBUD DIY. Usulan beliau diterima dan beliau bukan menjadi guru lagi, beliau sebagai PNS di DEPDIKBUD Prov DIY. Di samping sebagai PNS, beliau juga beternak sapi metal yang dari 3 ekor kemudian menjadi 27 ekor dalam kurun waktu kurang lebih 7 tahun. Tahun 2009 keberhasilan bapak Suparno dengan menjabat sebagai KaSi PLB di lingkungan DIKPORA DIY.
Kerja keras apapun itu, tentunya yang halal, Insya Allah akan membuahkan hasil. Tidak ada hasil tanpa perjuangan untuk meraihnya. Karena setiap perjuangan pasti akan ada hasilnya. Meski hanya dari iseng ataupun bersungguh-sungguh untuk mencapainya, tapi niatkan untuk memulainya. Karena dari situlah kesempatan awal kita yang sebenarnya. Jangan takut dengan masalah yang ada.
"Bissmillahirohmanirohim...selalu bersyukur dengan nikmat yang telah diberikan oleh Allah"
Tugas 1 Technopreneurship
21.19 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar